An Artwear Brand's
Wednesday, February 5, 2014
Wednesday, November 27, 2013
THINK. WEAR. PROUD.
Setiap hari kita banyak menerima informasi, mulai dari masalah yang kecil, masalah kehidupan atau bahkan masalah politik bernegara. Apakah kita menerima semuanya? Ada yang gila untuk menerima semuanya, namun kapasitas seorang manusia tidak mencukupi untuk menerima semuanya. Kadang dibutuhkan banyak orang untuk mengumpulkan informasi dan ini erat kaitannya dengan keamanan, makanya gue percaya di setiap negara ada badan intelijen yang bertugas buat ngumpulin informasi.
So, apa kaitannya?
THINK adalah sebuah pelajaran. Mungkin sebuah informasi yang kita perlu berpikir untuk mencernanya, apakah ini beneran atau enggak? Kalo kita ibaratkan sebuah pelajaran. Setiap manusia yang hidup di dunia ini tak terlepas dari masalah, dan jelas mereka selalu mengambil pelajaran dari masalah-masalah yang menimpa mereka. Lalu WEAR, manusia memegang pelajaran itu untuk mengarungi next chapter dari kehidupannya. Move on. Dan PROUD, bangga telah melewati sekali sebuah chapter dalam hidupnya. Ibarat bermain game, kita selalu bangga ketika menembus level selanjutnya.
Kalo hidup ibarat bermain game, maka masalah-masalah itu ibarat level-level yang menyulitkan. Dan ingat aja, kalo kamu bermain game harus dalam keadaan FUN. Kalo gak dalam keadaan FUN ya jelas aja kamu langsung QUIT dari game kamu yang mainin.
THINK. WEAR. PROUD. bisa banget diaplikasikan ke banyak hal. Misal aja sebuah PRINSIP yang kita harus pegang teguh dan bangga akan hal itu. Buat apa memegang sebuah prinsip tapi kita gak bangga akan hal itu? First, selalu THINK berpikir tentang apa-apa yang kamu terima dari sekeliling kamu, WEAR pakai jika kamu berpikir itu cocok dengan kamu dan PROUD banggalah ketika kamu nemuin kecocokan hal itu dengan kamu.
ORANGECAKE sendiri ingin kamu semua, para KRIJGER bangga memakai karya-karya kita.
THINK. WEAR. PROUD.
Jojoz
ORANJE RIDDER
Monday, June 17, 2013
Resist Ignorance - Sebuah Bentuk Perlawanan Terhadap Kebodohan Dan Pembodohan
Pada awalnya paradigma tentang kebodohan sebagai sumber penyebab kita dijajah selama 350 tahun itu sangat melekat erat pada pikiran gue. Kemudian gue berusaha brainstoming agar ORANGECAKE bisa menyampaikan pesan bahwa kebodohan itu harus diberantas, dan tentunya ada aksi nyatanya dalam kehidupan sehari-hari dan relevan dalam lingkungan anak muda (sebagai orang-orang yang dituju ORANGECAKE).
Yah, ORANGECAKE sekarang tentang sebuah propaganda tapi propaganda yang positif dan relevan nasionalis kita. Kemudian hasil brainstorming itu membuat gue sadar sebenernya banyak sekali upaya-upaya bukan hanya sebagai kebodohan tapi juga pembodohan. Luarnya tampak manis dan menggoda namun pada akhirnya itu semua merugikan, tampak benar dan logis tapi dalamnya hanya untuk kepentingan tertentu. Dari situlah gue pikir upaya nyata anak muda untuk melawan kebodohan dan pembodohan ini dengan bersikap kritis dan waspada juga berani untuk menentang segala pembodohan.
Kalo kalian minta contoh, ya tentang konspirasi besar perusahaan farmasi Amerika untuk mengganti konsumsi tembakau dengan nikotin yang lain. Bukan hanya tembakau saja, tapi obat-obatan herbal yang lain pun mulai tergusur dengan obat-obat pabrik yang dijual dengan sistem kapitalisme hingga timbul namanya mafia obat. Jadi kesimpulannya apa kamu memilih herbal yang diberi oleh Tuhan secara kasih sayang (baca: gratis) kepada kita atau obat-obatan yang diolah di pabrik dan menjadikannya mahal? Kalo mahal karena ongkos produksinya memang mahal sih memang gak masalah karena toh tujuannya untuk mengolah herbal menjadi sederhana tapi apakah benar tujuannya seperti itu? Nah pertanyaan inilah yang menjadi contoh sikap kritis kita sebagai anak muda.
Contoh yang lain misalnya kebijakan kenaikan BBM ini ada yang kontra ada yang pro. Lucu aja sih. Yang kontra adalah partai yang citranya bersih dan ketuanya kena kasus korupsi, dan yang pro adalah partai yang kader-kadernya kena kasus korupsi lebih dari lima orang tapi masih berkuasa aja (keren nih hahaha). So, what's the point? Upaya pembodohan yang kontra adalah untuk membentuk citra agar tercipta kesan bahwa partai ini dekat dengan rakyat, lalu yang pro ini politisasinya dengan adanya kebijakan kompensasi BLT untuk menciptakan kesan bahwa pemerintah pro rakyat menjelang pemilu. Memang semuanya kepentingannya tentang pemilu. Sebenernya intinya adalah apakah ini sesuai dengan realita nya? Apa hanya untuk kepentingan orang-orang tertentu saja?
Ada lagi pembodohan tentang toko-toko ritel besar yang gue baca di kaskus. Karena jalan kita lewat jalur kiri, maka kebiasaan orang Indonesia adalah selalu mengambil jalur kiri terlebih dahulu, maka dari itu semua perusahaan ritel besar dari yang tokonya mini sampai yang hyper menaruh barang-barang makanan ringan di sebelah kiri toko mereka, hingga membuat kita lupa apa yang menjadi kebutuhan kita di toko tersebut.
Mungkin yang paling banyak adalah pembodohan dengan membelokkan sejarah (karena sejarah milik para penguasa). Kalo dari buku Api Sejarah sendiri diterangkan perjuangan para muslim dari jaman Wali Songo sampai NU awal untuk memerangi penjajahan hampir tidak diterangkan di buku-buku awal, apakah kamu tau kalo Bung Tomo sebelum orang-orang Surabaya mengusir Inggris ada fatwa dari kyai dari Jombang ayahnya GusDur (lupa namanya) pimpinan NU saat itu untuk mengusir Inggris dari Surabaya? Hingga ada kalimat "Hubbul Wathon Minal Iman", cinta tanah air bagian dari iman.
Gue gak mensuperiorkan orang-orang muslim, tapi memang begitu adanya. Mereka, kakek-nenek kita bukan mulim yang melempem yang menjadikan agama hanya sebagai kebutuhan tapi juga "esensi" agamanya juga dipraktekkan, bukan hanya tampak luarnya saja, atau yang parah hanya terkesan arabnya saja.
Masih banyak contoh pembodohan-pembodohan untuk kapitalisme. Namun kita haruslah kritis, jangan hanya iya-iya saja menerima pernyataan dari orang lain, tulisan ini haruslah kamu pertanyakan juga apa ini benar atau hanya ikut-ikutan atau malah untuk kepentingan golongan tertentu saja? Nah itulah poin dari #ResistIgnorance
Salam, Jojoz.
Order WhatsApp +628993850671 / WeChat ORANGECAKEc
Thursday, May 23, 2013
The Story of AMUKTI PALAPA
"Ketika bangsa ini bersatu laksana keris tajam yang siap menusuk" #AMUKTIPALAPA @ORANGECAKEcJojoz is here. Tapi memang kebanyakan gue yang posting di sini sih, tapi kali ini gue mau pake bahasa gue sendiri.
Intinya tetap sama "Jangan Lupakan Sejarah". Kita punya sejarah yang besar, bangsa yang besar pasti punya sejarah yang besar. Bangsa kita dulu mempunyai negara yang besar dan kuat bernama Majapahit dan Sriwijaya dimana keduanya menguasai jalur perdagangan yang strategis pada waktu itu. Jika kita dulu mempunyai negara sebesar Majapahit jelas kita punya potensi untuk menjadi negara sebesar itu.
Ide awalnya adalah KEJAYAAN MAJAPAHIT. Setelah membaca literatur-literatur, bertanya pada narasumber-narasumber akhirnya PERSATUAN makna yang tepat untuk KEJAYAAN MAJAPAHIT. Dan KEJAYAAN MAJAPAHIT sendiri dimulai riwayatnya dengan adanya peristiwa AMUKTI PALAPA.
As you know, Amukti Palapa adalah sebuah peristiwa dimana patih Gajah Mada pada zaman Majapahit bersumpah akan menyatukan seluruh Nusantara dibawah panji-panji Majapahit di depan para petinggi Majapahit pada waktu itu.
Sebenernya ada kontroversi tentang usaha Gajah Mada untuk menyatukan negeri ini. Apakah ini termasuk penjajahan atau bukan? Menurut dosen wawasan kebangsaan gue, Nusantara pada waktu itu sudah dikenal oleh orang-orang Majapahit. Jadi gue menangkap bahwa yang dinamakan invasi atau perluasan wilayah adalah suatu usaha mengambil wilayah orang lain tanpa tau daerahnya. Menurut salah satu temen gue, perluasan wilayah pada zaman kerajaan memang dibenarkan dan bukan menjadi persoalan. Kalo menurut Bung Karno, sosok Gajah Mada bukanlah sosok yang gigih menyatukan Nusantara, tapi Gajah Mada ditopang oleh sifat pribadi orang Nusantara pada waktu itu yang tak asing dengan rasa persatuan.
Adapula kontroversi tentang perang Bubat yang melegenda hingga merubah budaya Sunda tentang pandangannya terhadap orang Jawa Timur. Kalo menurut gue sih gak masalah tentang kontroversi penjajahan, toh pada akhirnya dalam kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa keadaan Majapahit pada waktu itu makmur sentosa, gemah ripah loh jinawi.
Oke, kita bahas desainnya dan trivia-trivianya. Yang jadi pusat dari fokus adalah keris jawa. Gue sendiri berpendapat Majapahit identik dengan budaya Jawa. Dan budaya Jawa tidak melulu tentang batik, jadi gue mengangkat keris dengan ciri khas melengkungnya. Menurut Wikipedia, keris pada zaman Majapahit sebenernya tidak ada ciri melengkungnya. Namun gue anggep itu gak menjadi persoalan, dimana gue angkat keris zaman sekarang untuk mewakili Majapahit sebagai budaya Jawa.
Gue baca, sarung keris merupakan hal yang penting juga dalam pembuatan keris. Dimana ada ukiran-ukiran tersendiri ketika para pandai besi membuatnya. Jadi gue pikir gue gak bisa meninggalkan kerisnya sendirian tanpa sarungnya, maka gue taruh sarungnya di sebelah keris meski posisinya tidak simetris lagi.
Keris menurut gue maknanya lebih universal dengan pengertiannya yang lebih ke arah PENCIPTAAN MANUSIA. Jadi icon-icon yang lo liat mengelilingi si keris adalah unsur-unsur pembentuk keris. Logam berasal dari unsur tanah dilambangkan dengan icon paling atas, lalu dibawahnya ada unsur angin yang menghidupkan unsur api yang akan melelehkan logam tersebut dan membentuknya lalu ada unsur air yang membuat keris menjadi keras. Lalu setelah itu keris ini mendapat unsur "aku" yang ditandai dengan icon bundar dengan angka satu di dalamnya. Ini semua diterangkan di Wikipedia.
Dalam agama gue sendiri, 4 unsur ditambah 1 unsur ini yang menciptakan manusia. Unsur tanah, angin, api dan air membentuk tubuh manusia lalu unsur "aku" yang ditiupkan oleh Tuhan untuk membuat manusia menjadi hidup. Namun dalam pengertiannya tentang AMUKTI PALAPA, gue mengartikannya sebagai PERSATUAN. Perbedaan unsur-unsur yang ikut membentuk keris itu menjadikannya persatuan, Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk icon-icon untuk unsur-unsurnya yang mengambail dari Nickeledeon Avatar, gue sendiri mengakui ini kelemahan gue sebagai desainer karena mengandalkan kepraktisan semata.
Kali ini gue juga menaruh judul desain di dalam desainnya, harapannya agar orang-orang lebih peduli tentang makna desain kali ini. Semoga saja orang-orang pun mulai mencari dan membaca postingan ini. Amin.
Salam keberanian,
@aliasjojoz
Suara-Suara Itu Darimana?
Dulu beberapa tahun yang lalu gue menangkap pelajaran di AlQur'an, bahwa suatu berita harus dikonfirmasikan kebenerannya. Apa bohong atau benar adanya. Namun perintah lihatlah orang yang membawa berita itu gue sekedar cuma itu benar apa enggak. Seinget gue, kita tidak boleh percaya pada berita yang dibawa oleh orang-orang munafik.
Namun melihat kasus yang gue baca dan gue kampanyekan selama bulan Mei ini tentang konspirasi besar kampanye anti-rokok, gue bener-bener paham mengapa Tuhan kita perintah untuk melihat orang yang membawa berita.
Kita lihat siapa sumber yang menerbitkan kampanye anti-rokok = WHO. Fakta yang gue angkat bahwa WHO pernah memvonis bahwa minyak kelapa (yang sempet menjadi industri terbesar di bumi Indonesia) membahayakan penyakit jantung, namun sekarang vonis itu dicabut dan WHO menyebutkan bahwa minyak kelapa bisa mencegah penyakit jantung (atau yang kita kenal dengan VCO).
Jadi apa kita percaya saja apa yang dikatakan WHO setelah ada kasus minyak kelapa yang telah menghancurkan salah satu industri terbesar negeri ini? Apa dengan kampanye anti-rokok ini akan menghapuskan industri rokok yang merupakan tulang punggung pembangunan negeri ini?
Itu baru satu fakta. Belum lagi siapa yang diuntungkan ketika orang-orang tidak merokok tembakau lagi?
Ada satu hal yang belum diketahui bahwa nikotin adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk obat-obatan. Dan industri obat-obatan memproduksi nikotin yang berbentuk lain dari yang lain. Jadi ketika kita kecanduan nikotin maka harus ada tempat rehabilitasi, sedangkan tempat rehabilitasi ini menjual obat-obatan yang dijual oleh industri obat-obatan. Nah ketika semua orang kecanduan merokok dan ingin berhenti maka yang diuntungkan adalah industri obat-obatan yang obatnya terjual habis untuk rehabilitasi.
Lihat saja ya, yang mendukung WHO untuk menyebarkan kampanye anti-rokok adalah industri-industri obat-obatan (industri yang paling menguntungkan yang dimiliki oleh amerika).
Fakta yang kedua, Kretek dilarang beredar di Amerika. Ini bukan rokok yang dilarang, tapi secara spesifik Kretek yang merupakan rokok asli Indonesia. Perang terhadap Kretek ini gak cuma berada di Amerika, di Indonesia juga perang ini berlanjut dan sekarang kedudukannya Kretek sekarang berada dekat dengan kekalahan di negerinya sendiri.
Adanya peraturan pemerintah yang mengatur peredaran tembakau dengan kandungan nikotin tertentu membuat industri Kretek kecil mati, industri besar Kretek kemudian kehilangan roda amannya, dan industri rokok putih tumbuh subur, impor tembakau semakin naik per tahun yang harusnya gak perlu impor karena Kretek bahan-bahan Kretek berasal dari dalam negeri semua!
Kemudian strategi berlanjut dengan mengakuisisi perusahan-perusahaan Kretek besar di negeri ini. Sampoerna, perusahaan Kretek nomer satu Indonesia dicaplok Phillip Morris. Bentoel perusahaan Kretek nomer empat dicaplok British American Tobacco. Sehingga gue ramalkan secara perlahan-lahan Kretek akan impor dari luar negeri, seperti beras, gula, garam, dan bahan-bahan impor lainnya.
So, dari siapa suara-suara anti-rokok ini berasal? Dari orang-orang munafik?
Subscribe to:
Posts (Atom)