Thursday, May 23, 2013

Suara-Suara Itu Darimana?




Dulu beberapa tahun yang lalu gue menangkap pelajaran di AlQur'an, bahwa suatu berita harus dikonfirmasikan kebenerannya. Apa bohong atau benar adanya. Namun perintah lihatlah orang yang membawa berita itu gue sekedar cuma itu benar apa enggak. Seinget gue, kita tidak boleh percaya pada berita yang dibawa oleh orang-orang munafik.

Namun melihat kasus yang gue baca dan gue kampanyekan selama bulan Mei ini tentang konspirasi besar kampanye anti-rokok, gue bener-bener paham mengapa Tuhan kita perintah untuk melihat orang yang membawa berita.

Kita lihat siapa sumber yang menerbitkan kampanye anti-rokok = WHO. Fakta yang gue angkat bahwa WHO pernah memvonis bahwa minyak kelapa (yang sempet menjadi industri terbesar di bumi Indonesia) membahayakan penyakit jantung, namun sekarang vonis itu dicabut dan WHO menyebutkan bahwa minyak kelapa bisa mencegah penyakit jantung (atau yang kita kenal dengan VCO).

Jadi apa kita percaya saja apa yang dikatakan WHO setelah ada kasus minyak kelapa yang telah menghancurkan salah satu industri terbesar negeri ini? Apa dengan kampanye anti-rokok ini akan menghapuskan industri rokok yang merupakan tulang punggung pembangunan negeri ini?

Itu baru satu fakta. Belum lagi siapa yang diuntungkan ketika orang-orang tidak merokok tembakau lagi?

Ada satu hal yang belum diketahui bahwa nikotin adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk obat-obatan. Dan industri obat-obatan memproduksi nikotin yang berbentuk lain dari yang lain. Jadi ketika kita kecanduan nikotin maka harus ada tempat rehabilitasi, sedangkan tempat rehabilitasi ini menjual obat-obatan yang dijual oleh industri obat-obatan. Nah ketika semua orang kecanduan merokok dan ingin berhenti maka yang diuntungkan adalah industri obat-obatan yang obatnya terjual habis untuk rehabilitasi.

Lihat saja ya, yang mendukung WHO untuk menyebarkan kampanye anti-rokok adalah industri-industri obat-obatan (industri yang paling menguntungkan yang dimiliki oleh amerika).

Fakta yang kedua, Kretek dilarang beredar di Amerika. Ini bukan rokok yang dilarang, tapi secara spesifik Kretek yang merupakan rokok asli Indonesia. Perang terhadap Kretek ini gak cuma berada di Amerika, di Indonesia juga perang ini berlanjut dan sekarang kedudukannya Kretek sekarang berada dekat dengan kekalahan di negerinya sendiri.

Adanya peraturan pemerintah yang mengatur peredaran tembakau dengan kandungan nikotin tertentu membuat industri Kretek kecil mati, industri besar Kretek kemudian kehilangan roda amannya, dan industri rokok putih tumbuh subur, impor tembakau semakin naik per tahun yang harusnya gak perlu impor karena Kretek bahan-bahan Kretek berasal dari dalam negeri semua!

Kemudian strategi berlanjut dengan mengakuisisi perusahan-perusahaan Kretek besar di negeri ini. Sampoerna, perusahaan Kretek nomer satu Indonesia dicaplok Phillip Morris. Bentoel perusahaan Kretek nomer empat dicaplok British American Tobacco. Sehingga gue ramalkan secara perlahan-lahan Kretek akan impor dari luar negeri, seperti beras, gula, garam, dan bahan-bahan impor lainnya.

So, dari siapa suara-suara anti-rokok ini berasal? Dari orang-orang munafik?

No comments: