Sunday, April 21, 2013

Mencari Ben Yang Beridekan Nasionalisme




Mungkin ini terkesan muluk-muluk ya, di indie scene yang dipenuhi rockabilly life, sex drug and alcohol, straight edge dan semua pemahaman barat, apa bisa ada rasa kebangsaan di hatinya?

Tadi malam kita sempet baca pidatonya Bung Karno yang bertajuk "Apa Sebab Bangsa Indonesia Berasaskan Pancasila?". Disitu diterangkan oleh salah satu founding father negara ini bahwa semua kandungan Pancasila itu adalah sifat pribadi bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Dan salah satu sifat pribadi bangsa Indonesia yang berada dalam kandungan Pancasila adalah rasa kebangsaan, rasa persatuan.

Jadi memang sejak dahulu bangsa ini mempunyai rasa kebangsaan yang besar. Buktinya? Negara sebesar Majapahit pernah bersatu, oleh Bung Karno sendiri yakin bahwa ini bukan karena Gajah Mada maupun Hayam Wuruk seorang, tetapi karena usaha-usaha dari rakyatnya sendiri yang mempunyai rasa kebangsaan, rasa persatuan.

Lalu mengapa negara Indonesia bisa berdiri? Tidak lain dan tidak bukan karena rakyatnya sendiri yang menginginkan bersatu, karena bangsa Indonesia memiliki rasa kebangsaan di setiap hatinya, rasa nasionalisme, rasa cinta tanah air.

Kalo bicara tentang nasionalisme di era digital dan globalisasi sekarang semua tak luput dengan pemahaman nasionalisme. Dan entah kenapa puncak dari wacana nasionalisme ini jadi semakin klimaks di sebuah olahraga sepakbola. Ketika stadion selalu dinyanyikan lagu-lagu nasional, lagu-lagu berjiwa nasionalisme kemudian hampir setiap hari diputar di televisi nasional. Ini membuktikan ketika rasa kebangsaan itu dibakar maka akan cepat membara apinya.

Lalu kita pun kepikiran, apa kita butuh sebuah band indie yang didirikan di atas rasa kebangsaan? Yang karya-karyanya selalu bertema nasionalisme? Dan ketika ORANGECAKE sudah memutuskan untuk branding ke arah nasionalisme, kita ternyata butuh band seperti itu!

Kita yakin di tiap-tiap ben yang mempunyai karya-karya pasti masih ada rasa nasionalisme, tiap ben yang salah satu karyanya berjiwa kebangsaan pasti memiliki rasa nasionalisme. Kita tidak menjudge semua orang di indie scene tergerus oleh arus globalisasi dan semuanya berpaham barat. Tidak. Kita hanya mengutarakan sebuah ide untuk kamu semua Krijgers bahwa kita butuh ben yang didirikan atas rasa nasionalisme yang karyanya bertema nasionalisme. Kita bakal support jika menemukan ben seperti itu karena mereka pasti memahami pesan-pesan nasionalisme yang ada di produk-produk kita. Pasti.



Kemarin kita juga sempet melihat acara @tiga_60 sebuah acara inspiratif sekali. Salah satu episodenya membahas tentang para musisi yang lebih dikenal di mancanegara daripada di negerinya sendiri. Kita tidak menjudge bahwa bangsa Indonesia tidak pernah menerima karya bangsanya sendiri. Tidak. Karena kita pahami musik adalah selera, dan kebanyakan musisi yang terkenal di luar negeri ini memang memainkan musik yang notabene bukan selera rakyat Indonesia.

Kita tidak menjudge para musisi itu, bahwa mereka tidak memainkan musik dengan selera yang sama dengan bangsanya. Sekali lagi, musik adalah selera pribadi masing-masing. Cepat atau lambat di era globalisasi pasti selera untuk musik-musik seperti itu pasti tumbuh berkembang dengan baik. Siapa yang sangka juga indie scene beserta musik yang dibawanya punya pasar begitu luas di Indonesia sekarang ini?

Dalam salah satu wawancara dengan musisi itu, ada pertanyaan yang menarik. Apakah profesi musisi di Indonesia menjanjikan untuk pasar lokal? Tentulah jawabannya menjanjikan. Kita tau banyak musisi Indonesia yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, bahkan mereka kebanyakan bukan dari lulusan sekolah musik. Namun poin pentingnya jawaban ini adalah bahwa musik kita harus menawarkan sesuatu yang beda, bukan jadi pengikut dari tren tapi memimpin untuk sebuah tren! Harus ada inovasi! Maka dari itu kita pikir band yang didirikan atas rasa nasionalisme adalah sebuah inovasi yang baru!

Jadi kita tunggu ben-ben seperti itu muncul dari permukaan indie scene.

Salam kebangsaan,
@aliasjojoz



No comments: