Saturday, April 20, 2013

Indie Scene Di Jombang




Jombang, sebuah kota kecil di Jawa Timur yang pendapatan daerahnya kebanyakan berasal dari pertanian semisal beras dan tembakau juga. Namun belakangan ini terdengar kabar akan ada pembangunan instensif di Jombang bagian utara untuk kawasan industri. Untuk Jombang kota sendiri tak ada yang menarik sebenernya, namun geliat skena indie mulai bermunculan tak kalah dengan kota-kota besar di Jawa Timur.

Untuk pengaruh dunia musik sendiri, Jombang menurut berkiblat pada kota besar tetangganya yaitu Kediri. Siapa tahu geliat musik di Kediri sudah begitu besar hingga menancapkan pengaruh di beberapa kota-kota di sebelahnya semisal Tulungagung, Blitar, dan Nganjuk. Skena pun sudah besar, dukungan dari perusahaan-perusahaan rokok yang bercokol di Kediri pun tak main-main. Menurut kabar dari temen kita di MYLMO, RAWR manajemen--salah satu kubu besar indie di Kediri mendapat kucuran dana tiap bulan untuk diharuskan membuat event 2 kali dalam sebulan. Besar nominalnya kita lupa, namun siapa tak senang uang yang menjadi musuh bagi anak band indie bisa dikalahkan dengan mudah.

Jombang sendiri menurut penelitian kita, terbagi dalam 3 kubu besar. Masing-masing memang dengan spesialis genre yang berbeda, namun tak membuat mereka terpecah belah tetapi saling dukung satu sama lain.

Yang cukup tua adalah JFF, yang cukup sering mengadakan event-event metal di Jombang. Kita belum tau kepanjangan dari JFF, namun menurut kabar dari teman kita basis tongkrongan mereka ada di sebuah Warnet bernama Titanium di daerah sekitar Alun-alun Jombang. Kita masih belum banyak informasi tentang JFF, namun melihat event Rock In Fest mereka kemarin Maret basis pendukung mereka sangat banyak dan beragam, dari yang sudah berkeluarga sampai yang masih bocah.

Kubu kedua adalah Regina. Regina sangat terkait erat dengan band easycore yang bernama Pumpkin Helloween. Mereka cukup punya nama di Jombang, namun selebihnya kita belum tau informasi yang lain. Yang jelas basis pendukung easycore di Jombang sudah banyak sekali di sekolah-sekolah menengah atas, apalagi ada band yang dituakan dan sudah malang-melintang di scene indie Jawa Timur bernama Hello Knuckles.

Kubu ketiga adalah GM Management.

edited thanks to Mas Hanafi (bass on @RUFeasycore part of GM Management) on comment :D

ada yang salah sob,GM is GANG METAL
terdapat sebuah sejarah disebuah gang kecil dipinggiran kota jombang yang selalu dijejali para pecinta musik indie dan alunan musik yang kencang membuat bising gang keil tersebut. orang awan menyebut kami anak metal meskipun kami sendiri terdiri dari beberapa genre, ada deathcore,post-hardcore,metalcore,hardcore,easycore,pop-punk dan kawan2nya,mungkin karena cara berpakaian kami yang identik dengan musik metal sehingga mereka menyebut seperti itu.
selain itu,kami terbentuk karna kesamaan visi misi untuk membesarkan kota jombang, bukan karena iri atau meniru pihak lain :) salam GM \GM/

Entah angin apa yang membuat kita punya hubungan dengan GM Management, yang jelas syukur sekali bisa mengenal mereka. Manajemen ini memang tidak ada kantor layaknya manajemen artis ibukota, karena memang terdiri dari anak-anak ben yang mungkin cukup terobsesi dengan suksesnya skena indie di Kediri. Mereka cukup terafiliasi dengan RAWR manajemen dengan dibukanya store cabang Jombang salah satu clothing pensupport RAWR bernama Charge City. CC (Charge City) secara resmi mensupport Just For Today, salah satu ben yang dituakan di GM. Selain Just For Today ada banyak lagi ben-ben yang berada di naungan GM, seperti Revenge of The Fallen, Electric Monster Onfire, Repeat Until False, Diamonds Aren't Forever, Loserhead, Eastern Kids, My Little Monster, dll.

GM sendiri pada dasarnya lebih ke arah genre screamo/post-hardcore namun ada ben-ben pop punk/easycore seperti Repeat Until False dan My Little Monster. Ada pula yang hardcore old skool seperti Loserhead dan Eastern Kids. Jadi mereka ini sebenernya tak mengkotak-kotakan musik. Kepanjangan GM sendiri menurut teman kita di Mylmo adalah GENG METAL. Hahaha. Kalian bisa temukan mereka di Twitter dengan akun @GM_Jombang.

Sebenernya masih ada basis skena indie yang lain di Jombang namun 3 kubu ini berhasil membuat event dengan crowd yang lumayan cukup besar di Jombang. Kebanyakan skena indie di Jombang berafiliasi dengan ben-ben sekolah yang biasa manggung di pensi-pensi SMA. Menurut kita pun ada basis cukup besar yang berada di kampus macam STIKES dan STKIP, namun belum jelas siapa pendukung dan pengorganisirnya.

Cukup sekian. Semoga berguna.
@aliasjojoz

8 comments:

Unknown said...

ada yang salah sob,GM is GANG METAL
terdapat sebuah sejarah disebuah gang kecil dipinggiran kota jombang yang selalu dijejali para pecinta musik indie dan alunan musik yang kencang membuat bising gang keil tersebut. orang awan menyebut kami anak metal meskipun kami sendiri terdiri dari beberapa genre, ada deathcore,post-hardcore,metalcore,hardcore,easycore,pop-punk dan kawan2nya,mungkin karena cara berpakaian kami yang identik dengan musik metal sehingga mereka menyebut seperti itu.
selain itu,kami terbentuk karna kesamaan visi misi untuk membesarkan kota jombang, bukan karena iri atau meniru pihak lain :) salam GM \GM/

Unknown said...

wah mas hanafi thanks koreksinya :D

Unknown said...

nice artikel om :)

Unknown said...

Makasih mas panda sudah mampir :D

Unknown said...

sipp keep posting om :) keren blog nya.. lanjutken!! :D

Unknown said...

sipp keep posting om :) keren blog nya.. lanjutken!! :D

Unknown said...

Oyee kalo gni jadi semangat nulis hehe

Unknown said...

Bro buat artikel yang bertemakan kelompok fotografi di jombang misalnya @urbexpeolple_jbg dan @streetkekinian_jbg supaya kita tau ada berapa sih kelompok seperti itu di kota jombang dan serba serbi tentang kelompok tersebut