Saturday, January 5, 2013

Endah N Rhesa

Endah Widiastuti yang sebelumnya ber-solo karier bergabung dengan sebuah band bergenre rock. Di band tersebut ia bertemu dengan Rhesa Adityarama. Pada tahun 2004, Endah dan Rhesa memutuskan untuk keluar dari band tersebut. Endah kembali ber-solo karier dengan merilis mini-album berjudul "The New Beginning" dengan Rhesa sebagai produsernya. Pada tahun 2005 Endah dan Rhesa merilis album "Nowhere To Go" secara D.I.Y. dengan kualitas audio serta desain sampul album sederhana yang mereka kerjakan berdua. Proyek ini bernuansa akustik namun tetap terdengar dinamis. Album ini mengukuhkan formasi duo Endah N Rhesa, tidak lagi sebagai proyek album solo Endah. Tahun 2006, Endah N Rhesa merilis mini album "Real Live" yang direkam secara 'live' dengan beberapa materi baru. Hingga akhirnya mereka merilis album "Nowhere To Go" secara resmi pada tahun 2009 bekerja sama dengan label indie Jakarta, demajors Independent Music Industry (dIMI). Perbedaan antara "Nowhere To Go" tahun 2009 dengan album dengan judul yang sama sebelumnya adalah Endah N Rhesa merekam ulang kembali materi dengan kualitas audio yang lebih baik dari sebelumnya, menggambar ulang desain sampul album tersebut, serta menambah materi baru dan menghilangkan beberapa materi lama. Lagu-lagu yang menjadi single di album "Nowhere To Go" adalah "I Don't Remember""When You Love Someone", dan "Living with Pirates". Kemudian tahun 2010, Endah N Rhesa merilis album "Look What We've Found" bekerja sama dengan demajors. Lagu-lagu yang menjadi single dari album "Look What We've Found" adalah "Tuimbe (Let's Sing)""Kou-kou the Fisherman", dan "Wish You Were Here".


(Indonesia) Website Resmi Endah N Rhesa



Latar belakang
[sunting]Kehidupan pribadi

Endah dan Rhesa telah menjadi pasangan suami-istri. Mereka menikah pada 5 Desember 2009.
[sunting]Penghargaan

[sunting]2009
Bubu Awards kategori Celebrities & MUsicians People's Choice website endahnrhesa.com
JunkSound Awards kategori Best Acoustic Act (South East Asia)
20 Album Terbaik versi Majalah Rolling Stone Indonesia untuk Album "Nowhere To Go"
Nominasi MTV Music Awards katogori Best Cutting Edge
[sunting]2010
Rolling Stone Editors' Choice Awards "Rookie of the Year"
Anugerah Musik Indonesia kategori Produksi Album Alternatif Terbaik "Nowhere To Go"
Nominasi ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Awards) kategori Best Pop Song "When You Love Someone"
20 Album Terbaik versi Majalah Rolling Stone untuk Album "Look What We've Found"
[sunting]2011
Anugerah Musik Indonesia kategori Produser Terbaik kategori Produksi Karya Alternatif Terbaik 
(Rhesa Adityarama Produser Lagu Monkey Song)

[sunting]Diskografi

[sunting]Album Endah N Rhesa
Nowhere To Go (2005)
Real Live (2006)
"Nowhere To Go" (repackaged released in year 2009)
"Real Live wedding album" (2009), not for sale.
Look What We've Found (2010)
[sunting]Album Kolaborasi
Lagu "Pergi (2009) di Album Andezzz berjudul "Only You"
Lagu "Let's Say Love" (2010) di Album Glenn Fredly berjudul "Lovevolution". 
(feat. Sandhy Sondoro, Endah N Rhesa)
Lagu "Luar Biasa" (2011) di Album Anji berjudul "Luar Biasa"
Lagu "Kembali" (2012) di Album Ras Muhamad & Daddy T berjudul "Berjaya"
[sunting]Album Kompilasi
Lagu "Pasar" (2008) di Album Musikalisasi Puisi Angin pun Berbisik (Yayasan Mitra Netra)
Lagu "Liburan Indie" (2012) di Album Radio Killed the TV Stars #001 (Organic Records)
[sunting]Pranala luar
---------------------------

From Their website


Endah N Rhesa is a musical project comprising acoustic guitar, bass and vocal. The musical nuance that Endah N Rhesa tries to bring out is folk, jazz, blues, rock and roll, and ballads. Endah Widiastuti (vocal, guitar) and Rhesa Aditya (bass) met each other in a rock band in early 2003. Shortly after the two left the band in 2004, Endah went solo, just like the way it used to be before joining the rock band.

Endah recorded numerous songs of hers in an album entitled ”The New Beginning”, a four-track mini album which was independently distributed, with a limited number of copy. In one of the songs in the album, Rhesa added some bass thumps and made it a fascinating mix of the three instruments (vocal, guitar and bass). The song is titled “When You Love Someone”. From that time being, Endah and Rhesa started to play together in campus events, and the feedbacks toward their music were tremendously positive. Finally, they decided to create a stage name for their duo/musical project which comes from their own names: Endah N Rhesa.

Endah N Rhesa was inspired to start playing in minimalist acoustic format, surprisingly, because of some local bands, namely: Cozy Street Corner, Bonita and Anda. In terms of singing, Endah is influenced by Alanis Morissete and Norah Jones. Besides, there are also the four “Johns” that influence her in playing guitar: John Mayer, John Butler, John Scofield and John Frusciante. Endah also credits Pat Metheny and multi-talented instrumentalist Warman Nasution of TOR for inspiring her. Rhesa, on the other hand, is a unique personality who is mainly influenced by acoustic guitarists like Jack Johnson, Dave Matthews, James Taylor and other folk and ballad musicians. The persons that Rhesa put into credit for making him play bass are Les Claypool, Victor Wooten, Flea and ex-child singer Bondan Prakoso. They both, however, share the same influence in music, to wit: Bela Fleck & The Flecktones, which affects them mostly on creating rich groovy and harmonic nuances in the music of Endah N Rhesa.

Endah N Rhesa has released “Nowhere To Go” (old version) in 2005 and “Real Live”, a live recording piece, in 2006. Endah N Rhesa marketed and distributed both the former and the latter all by themselves through their stage acts. After releasing “Nowhere To Go” (repackaged version), which is now on sale in music stores, in 2009, Endah N Rhesa is coming into a whole broader world. “Our music is sincere and it’s coming from inside our hearts,” they say.

-------------------
Gue pertama tau mereka di Twitter, di jaman-jaman gue masih baru juga di Twitter. Waktu itu mereka dibuatin video klip sama salah satu sutradara dengan gratis. Keren kan? Judul lagunya gue masih inget, "Blue Day". Bisa search di Youtube.


Gue udah lama lupa kenapa gue bisa mengenal ada duo musisi keren kayak gini di Indonesia. Tapi setelah gue lihat Blue Day, semuanya berubah. Di video klip Blue Day yang paling kerasa adalah part terakhirnya sebagai klimaks dimana akhirnya sang duo suami-istri di tampilkan live. Kak Endah menunjukkan skill gitarnya dengan nada blues yang kental. Demi apa, hanya dengan sebuah gitar akustik dan bass yang saling mengisi sehingga membuat musiknya jadi hidup kayak gitu. Gila. Gokil man.

Kak Endah dan kak Rhesa yang gue tau adalah orang akademisi musik. Jadi orientasinya bukan scene indie rock yang belakangan ini gue bahas. Gurunya kak Endah sendiri adalah gitaris Jazz yang gue lupa namanya tapi pernah main di Jombang. Sedangkan kak Rhesa yang gue tau pernah main Red White Lounge, yang notabene adalah sebuah klub Jazz yang dibangun sama Indra Lesmana. Jadi scenenya lebih ke arah Jazz menurut gue.

Pernah juga nyimak kak @endah nyampein sejarah mereka di Twitter. Mereka dulu ternyata main di cafe setelah gak ada uang buat bikin album (kalo gak salah sih ya, soalnya itu udah lama sekitar tahun 2011). Uang dari gigs mereka kumpulin buat bikin album lagi. Jadi mereka orientasinya nyari uang buat musik bukan musik buat nyari uang :)

Suaranya kak Endah yang khas, lalu musik mereka berdua yang saling mengisi. Namun lagu When You Love Someone itu gak pernah tergantikan :D

http://www.mtviggy.com/blog-posts/indonesias-endah-n-rhesa-make-tender-folk-pop-together/

No comments: